Sebelumnya, mungkin teman-teman
sudah membaca catatan kecil di Hammersonic
Ok, flashback lagi. beberapa bulan lalu, saya bersama
teman-teman pergi acara Hammersonic.
Dengan waktu 10 jam perjalanan dari sintang menuju Pontianak dengan melintasi
jalan yang rusak dan debu berterbangan di udara, tidak membuat kami down. Sembari
mendengarkan list lagu yang diburn via Cd oleh Mas Adi, perjalanan kami cukup
seru dengan guyonan khas Atung (From Hell) ‘’Tega Amat.” Yang kami jemput di
parindu tepatnya daerah sanggau.
Dan ketika kami sampai di venue
tepatnya senayan, saya agak sedikit kesulitan untuk menyembunyikan sebuah botol
minuman khas pedalaman kalbar. Ya, mungkin kalian tahu kenapa? Sistem keamanan
event tersebut tidak memperbolehkan kita membawa minuman atau makanan dari
luar. Ok, bisa ku maklumi. dan akhirnya botol tersebut ku simpan di pagar masuk
verifikasi ticket. Dengan muka yang agak kecewa, aku pasrah dan memilih untuk
ngobrol dengan teman-teman dari Sleman
Jogjakarta, yang saat itu baru baru masuk ke venue.
Musickviewer doc. |
Berbagai macam style metalheads
yang hadir pada saat itu, mulai dari yang menggunakan Vest/Battle Jacket
(Jacket jeans yang ditempeli stiker kain/patch band-band kesayangan) hingga
dengan style yang kalem dan menakutkan ketika dilihat. Pukul 3 sore ketika
stage masih dibisingkan oleh band-band lokal,saya melihat ketika itu lapangan
di venue masih didominasi oleh anak muda usia 18 – 23 tahun yang sangat
antusias dengan energy yang melimpah ruah.
Musickviewer doc. |
Ketika menjelang petang, terlihat
metalhead yang tua dengan usia 30-40 tahun datang menuju venue dengan stylenya
masing-masing. Kala itu rundown menunjukan Avulsed yang akan siap bertempur,
Death metal asal spanyol tersebut mengambil alih sonic stage setelah sebelumnya
dikuasai oleh Death Vomit. Setelah selesai azan magrib, didepan venue tersebut
masih terlihat sepi karena banyak metalhead yang harus mengisi energi untuk
headbanging lagi di both-both yang menjual makanan.
Musickviewer doc. |
Pada saat vader dan terrorizer
mengambil alih masing-masing stage, terlihat old school metalhead dengan gaya
oldiesnya menuju kedepan stage,saya melihat mereka tidak mengangkat kamera
handphone untuk mengambil photo atau video kala kedua band tersebut bermain.
Mereka malah melakukan headbang kecil-kecilan, sudah tentu tidak seliar dahulu.
mungkin karena mereka sadar mereka sudah tua, dan mereka ingin benar-benar menikmati
dengan cara yang hemat energi pada sebuah metal festival terbesar di asia
tenggara tersebut.
Pukul 10 ketika Mayhem black
metal asal norwegia mengambil alih stage, dengan sound yang megah serta
lightning yang indah, saya dan teman saya Michele mencari tempat didepan,
dimana kami bisa melihat aksi band kelahiran 1995 tesebut. Bahkan ada sebagian
metalhead yang bilang bahwa ketika band tersebut onstage, mereka merasa ada
aura mistik saat melihat sang vocal membawa tengkorak dan gatungan tali. Merinding
bro…
Menjelang tengah malam pada saat lamb of good onstage, saya melihat tidak ada pergerakan selain memegang tongkat entah apalah itu, berserta kamera kecil. Saat itu di depan stage dikuasai oleh para metalheads muda atau bisa saya bilang new school. Kemudian yang tua memilih untuk mundur kebelakang bercengkrama dan berbicara sesama teman-teman mereka. Mungkin dengan topik sekedar menanyakan ‘’apa kabar dan sudah seberapa koleksinya?” menurutku itu terdengar keren.
Terlalu banyak mereka yang datang
jauh jauh bahkan dari seberang pulau untuk melihat band band kesayangan mereka
onstage di festival tersebut. Jauh jauh hari menabung berharap sehat tetapi
mereka hanya datang untuk mengambil photo dan video dari depan stage, mungkin
mereka sudah lupa cara menikmati indahnya brutal,liarnya thrash atau sebuah
tontonan yang megah dengan sound berkekuatan penuh, hingga menggebu sampai
jantung. Sangat disayangkan, jika datang dan tidak dinikmati dengan liar,chaos
dan brutal. Sekali lagi sangat disayangkan.
Baiklah, anda punya cara anda
sendiri untuk menikmati sebuah konser atau festival, tetapi jika anda
tersenggol dan handphone kamera anda terjatuh lalu, siapa yang akan anda salahkan?
Nah, begitulah kesimpulan saya.
“Heavy Rules, Thrashin’ Rules and Brutal rules.”
0 Komentar